Lidah Mertua

Lidah Mertua

Sansevieria trifasciata

Lidah mertua adalah tanaman hias yang populer karena tampilannya yang elegan dan kemampuannya menyerap polusi udara. Tanaman ini tidak hanya cantik, tetapi juga berkhasiat sebagai tanaman obat keluarga (toga). Meski penggunaannya secara internal (diminum) masih terbatas dan butuh kehati-hatian, bagian daun lidah mertua sering dimanfaatkan secara luar sebagai antiseptik alami serta untuk meredakan peradangan ringan.
Ciri-Ciri Tanaman Lidah Mertua:
- Nama ilmiah: Sansevieria trifasciata
- Keluarga: Asparagaceae
- Nama lokal: Lidah mertua, snake plant, pedang-pedangan
- Bentuk tanaman: Herba sukulen, tegak, berumpun, tinggi 30–100 cm
- Daun: Panjang, tebal, keras, runcing di ujung, berwarna hijau tua dengan corak belang (variegata), berbentuk seperti pedang
- Batang: Tidak tampak, karena tumbuh dari rimpang bawah tanah
- Bunga: Jarang muncul, berwarna putih kehijauan, harum pada malam hari
- Aroma: Daunnya tidak beraroma, namun bunganya mengeluarkan wangi ringan

Manfaat:
- Penyerap racun udara dalam ruangan: Mampu menyerap formaldehida, benzena, dan polutan lainnya sangat cocok sebagai pembersih udara alami di rumah atau kantor.
- Menghasilkan oksigen di malam hari: Berbeda dari kebanyakan tanaman, lidah mertua melakukan fotosintesis tipe CAM, sehingga menghasilkan oksigen pada malam hari ideal untuk diletakkan di kamar tidur.
- Obat luar untuk luka ringan: Gel dari daunnya bisa digunakan sebagai antiseptik alami dan membantu penyembuhan luka atau gigitan serangga.
- Meredakan nyeri sendi dan pegal: Daun yang dipanaskan dan ditempelkan dipercaya secara tradisional dapat meredakan nyeri otot atau rematik ringan.
- Mengusir nyamuk: Getah atau bagian dari daun kadang digunakan dalam ramuan pengusir serangga alami.