Jarak Pagar

Jarak Pagar

Jatropha curcas

Jarak pagar adalah tanaman perdu yang dikenal karena bijinya mengandung minyak nabati yang dapat dijadikan bahan bakar biodiesel. Selain itu, tanaman ini juga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional, khususnya untuk mengatasi gangguan kulit, masalah pencernaan, dan luka luar, meskipun penggunaannya harus sangat hati-hati karena beberapa bagian tanaman bersifat toksik.

Ciri-Ciri Tanaman Jarak Pagar:
- Nama ilmiah: Jatropha curcas
- Keluarga: Euphorbiaceae
- Nama lokal: Jarak pagar, jarak budeg, kaliki (Sunda), jatropha
- Bentuk tanaman: Perdu atau pohon kecil, tinggi 2–5 meter
- Daun: Lebar, menjari (3–7 lobus), hijau tua, tepi rata atau sedikit bergelombang
- Batang: Lurus, bergetah putih, mudah patah
- Bunga: Kecil, kekuningan, muncul di ujung ranting dalam bentuk karangan bunga
- Buah: Bulat lonjong, hijau saat muda dan menguning saat matang, berisi 3 biji beracun
- Getah: Putih seperti susu, bersifat iritatif jika terkena kulit

Manfaat:
- Minyak biji jarak sebagai obat luar: Dapat digunakan untuk mengobati luka, gatal, kudis, dan infeksi kulit ringan (dengan penggunaan hati-hati).
- Obat pencahar alami: Minyak jarak dari biji (yang telah diolah) digunakan secara tradisional sebagai pencahar.
- Mengobati rematik dan nyeri otot: Daun dipanaskan lalu ditempelkan pada bagian tubuh yang sakit untuk mengurangi nyeri.
- Antiseptik luka luar: Getah dari batang digunakan (sangat hati-hati) sebagai antiseptik pada luka kecil.
- Penangkal serangga: Getah dan minyak jarak digunakan untuk mengusir serangga dan ulat.
- Potensial sebagai bahan bakar (non-medis): Minyak biji jarak juga digunakan untuk bahan bakar biodiesel ramah lingkungan.